Material test mutlak diperlukan untuk menghasilkan output produk jadi berstandar mutu QC MRF Indonesia. Pada tahap awal bagian marketing atau
project akan menyerahkan copy dan foto disain ke bagian purchasing dan
bagian produksi. Selanjutnya bagian purcashing akan mengajukan sampel
material rotan sintetis [synthetic wicker] ke bagian produksi. Material rotan sintetis yang akan digunakan untuk memproduksi furniture MRF harus melewati beberapa tahapan uji mutu, diantaranya:
Pemilihan warna [Coloring test]
Pemilihan
warna akan disesuaikan dengan type atau tema furtiture yang akan
diproduksi. Kecuali pemilihan warna atas pesanan khusus dari pemesan.
Kekuatan [Strength test]
Dalam
tahap ini, satu helai rotan sintetis akan ditarik sampai dengan daya
tertentu. Apabila rotan sintetis memanjang atau bahkan putus maka bahan
jenis material ini akan langsung ditolak oleh bagian produksi.
Kelenturan [Flexibility test]
Uji
elastisitas meliputi aplikasi material ke celah sempit, sudut 90
derajat, uji patahan, dan tingkat perengangan terhadap beban. Material
tertentu mungkin tidak lolos tahap ini, terutama bahan sintetis jenis
tebal tetapi akan tetap direkomendasikan untuk pemakaian disain tertentu
yang tidak terdapat sudut diatas 90 derajat.
Keuletan bahan [Tenacity test]
Uji
keuletan adalah metode penyeleksian bahan terhadap tingkat keuletan.
Pada tahap ini, material rotan sintetis yang diajukan oleh bagian
purchasing akan dilakukan uji berupa penembakan dengan paku keling.
Material yang ideal tidak meninggalkan bekas retakan kecil disekitar
lubang, apalagi pecah. Uji ini mutlak diperlukan karena metode
penguncian pada kebanyakan furniture MRF adalah dengan tehnik keling tembak.
Ketahanan [Endurance test]
Produk furniture MRF
selain memenuhi unsur estetika juga dicancang untuk pemakaian yang
tahan lama. Sebuah material rotan sintetis dinyatakan layak dan memenuhi
uji ketahanan apabila lolos pada tahap uji kekuatan, kelenturan, dan
keuletan.