Sabtu, 27 Juli 2013

Material Test MRF

Material test mutlak diperlukan untuk menghasilkan output produk jadi berstandar mutu QC MRF Indonesia. Pada tahap awal bagian marketing atau project akan menyerahkan copy dan foto disain ke bagian purchasing dan bagian produksi. Selanjutnya bagian purcashing akan mengajukan sampel material rotan sintetis [synthetic wicker] ke bagian produksi. Material rotan sintetis  yang akan digunakan untuk memproduksi furniture MRF harus melewati beberapa tahapan uji mutu, diantaranya:
Pemilihan warna [Coloring test]
Pemilihan warna akan disesuaikan dengan type atau tema furtiture yang akan diproduksi. Kecuali pemilihan warna atas pesanan khusus dari pemesan.
Kekuatan [Strength test]
Dalam tahap ini, satu helai rotan sintetis akan ditarik sampai dengan daya tertentu. Apabila rotan sintetis memanjang atau bahkan putus maka bahan jenis material ini akan langsung ditolak oleh bagian produksi.
Kelenturan [Flexibility test]
Uji elastisitas meliputi  aplikasi material ke celah sempit, sudut 90 derajat, uji patahan, dan tingkat perengangan terhadap beban. Material tertentu mungkin tidak lolos tahap ini, terutama bahan sintetis jenis tebal tetapi akan tetap direkomendasikan untuk pemakaian disain tertentu yang tidak terdapat sudut diatas 90 derajat.
Keuletan bahan [Tenacity test]
Uji keuletan adalah metode penyeleksian bahan terhadap tingkat keuletan. Pada tahap ini, material rotan sintetis yang diajukan oleh bagian purchasing akan dilakukan uji berupa penembakan dengan paku keling. Material yang ideal tidak meninggalkan bekas retakan kecil disekitar lubang, apalagi pecah. Uji ini mutlak diperlukan karena metode penguncian pada kebanyakan furniture MRF adalah dengan tehnik keling tembak.

Ketahanan [Endurance test]
Produk furniture MRF selain memenuhi unsur estetika juga dicancang untuk pemakaian yang tahan lama. Sebuah material rotan sintetis dinyatakan layak dan memenuhi uji ketahanan apabila lolos pada tahap uji kekuatan, kelenturan, dan keuletan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar